Perbedaan Komponen Biotik dan Abiotik - Geograph88

Perbedaan Komponen Biotik dan Abiotik

Perbedaan Komponen Biotik dan Abiotik
Dalam sebuah ekosistem ada dua komponen yang saling berinteraksi satu sama lain yaitu komponen biotik dan abiotik. Lalu apa perbedaan keduanya?. 

Abiotik merupakan elemen fisik dan kimia berupa benda mati yang terdapat dalam sebuah ekosistem. 

Sumber abiotik berasal dari litosfer, atmosfer maupun hidrosfer. Contoh komponen abiotik adalah air, udara, tanah, sinar matahari dan mineral.

Biotik merupakan segala hal yang berupa benda mahluk hidup dan merupakan bagian dari biosfer dan mampu bereproduksi. 

Contoh komponen biotik yaitu bintangan, jamur, manusia, tumbuhan dan organisme lain. Berikut ini perbandingan antara komponen biotik dan abiotik


Introduksi
Abiotik: Dalam ekologi dan biologi, komponen abiotik merupakan segala benda mati baik bersifak fisik dan kimia yang memengaruhi suatu ekosistem.
Biotik: Merupakan semua komponen mahluk hidup dalam ekosistem seperti hewan dan tumbuhan.

Contoh
Abiotik: air, cahaya, angin, tanah, kelembaban, gas, mineral
Biotik: Jamur, pohon, hewan, bakteri

Faktor
Abiotik: Memengaruhi kemampuan organisme di sekitarnya untuk bertahan hidup, bereproduksi dan membantu kelangsungan hidup mahluk hidup. 
Biotik: Secara langsung maupun tidak langsung memengaruhi organisme dalam lingkungan, interaksi, sampah, parasit, penyakit dan predasi.

Dampak pada
Abiotik: individu, populasi, komunitas, ekosistem, bioma, biosfer.
Biotik: individu, populasi, komunitas, ekosistem, bioma, biosfer.

Cakupan faktor biotik dan abiotik membentang hingga seluruh penjuru biosfer.  Faktor-faktor tersebut dapat memiliki pengaruh bagi sebuah spesies, komunitas maupun populasi. 

Contohnya penyakit adalah faktor biotik yang memengaruhi kelangsungan hidup suatu individu dalam masyarakat. 

Suhu merupakan faktor abiotik yang memengaruhi karakteristik jenis hewan. 

Hewan dan tumbuhan memiliki batas tolerasnsi tertentu terhadap suhu atau temperatur. Di daerah lintang tinggi dengan suhu rendah maka jenis hewan yang banyak dijumpai adalah hewan dengan bulu tebal untuk menjaga kehangatan tubuh seperti beruang, rubah dan penguin. Sedangkan jenis tumbuhan di daerah bersuhu dingin contohnya adalah pohon konifer.

Faktor biotik juga berpengaruh terhadap keadaan suatu ekosistem. Contohnya adalah interaksi antara hewan seperti predasi (saling memakan) akan menjaga populasi hewan di daerah tersebut tetap terjaga dalam batas keseimbangan. 

Bayangkan jika tikus tidak ada pemangsa di sawah maka sudah pasti petani akan kena rugi akibat sawahnya diserang tikus. Hewan dan tumbuhan yang mati juga akan diurai oleh dekomposer sehingga menjadi produk humus penggembur tanah.

Sumber dan gambar: disini
close