Cara Meramalkan Cuaca Esok Hari - Geograph88

Cara Meramalkan Cuaca Esok Hari

Cara Meramalkan Cuaca Esok Hari
Punya temen bisa baca garis tangan? Atau bisa menebak kejodohan lewat tanggal lahir

Ah... itu sih biasaaa! Tapi punya gak temen yang ngaku bisa ngeramal cuaca? Pasti nggak ada kan? Hehehe... ini celah bagimu! 

Sebagai anak Kebumian, kamu bisa mengklaim mampu meramal cuaca sampai 36 jam kedepan. 

Ilhamnya pun gak tanggung-tanggung—berasal dari pembacaan tanda-tanda alam. Woh, gimana tuh?? 

Makanya, keep reading, guys!dijamin anda gak kalah dengan Mama Lauren atau Ki Joko Bodo tar.
1. Pada pagi hari, cek rerumputan—ada embunnya apa tidak. Kalau rumputnya kering, berarti ada awan disekitarmu atau anginnya agak kencang—artinya bakal turun hujan. Kalau rumputnya berembun, kemungkinan besar tidak hujan. WARNING! Metode ini tidak valid kalau pada malam sebelumnya turun hujan!

2. Perhatikan bulan di malam hari. Bulan yang kemerahan atau agak pucat menandakan banyak debu di langit. Tetapi, jika bulannya jelas dan cerah, kemungkinan besar depresi (pusat tekanan rendah) sudah membersihkan udara dari debu... tekanan rendah berarti hujan.

Halo di sekitar bulan diakibatkan awan cirrostratus—awan yang terbentuk saat ada front panas atau jika udara lembab. Ada halo berarti hujan dalam 3 hari ke depan.
3. Perhatikan api unggun. Asapnya harus naik dengan tenang. Kalau berputar-putar atau malah turun, berarti daerahmu tekanan udaranya rendah = hujan.

4. Ambil nafas dalam-dalam. Tutup matamu, rasakan bau udara. 
a. Tetumbuhan mengeluarkan zat buangan saat tekanan udara rendah, sehingga udara berbau seperti kompos.
b. Rawa-rawa mengeluarkan gas methan tepat sebelum badai datang. Ini juga karena tekanan udara yang rendah. Baunya nggak enak..
c. Secara umum bebauan terasa lebih kuat sebelum badai datang. Bisa dibilang, bunga lebih harum sebelum terjadi hujan.

5. Cek kelembaban. Saat udara lembab, rambut terasa tebal dan ikal. Daun-daun cenderung menggulung. Garam jadi menggumpal (garam jadi susah keluar dari shaker). 

6. Perhatikan awan-awan.
a. Awan-awan bergerak ke arah berlawanan (misalkan awan satu ke Utara tapi awan lain ke Timur) menandakan cuaca buruk.
b. Awan cumulonimbus sejak pagi hari : seharian akan hujan.
c. Cumulonimbus mammatus: cumulonimbus sedang dalam proses menghilang (bukan terbentuk)
d. Cirrus fibratus: hujan dalam 36 jam ke depan
e. Altocumulus berbentuk mirip sisik ikan makerel: hujan dalam 36 jam ke depan.
f. Cumulus castellanus: kemungkinan hujan dalam beberapa jam. 

7. Perhatikan perilaku hewan.
a. Burung terbang tinggi di langit berarti cuaca cerah. (Tekanan udara rendah mengganggu pendengaran burung sehingga burung cenderung terbang rendah atau nongkrong di jaringan kabel listrik). 
b. burung pelikan (atau burung laut lain) cenderung istirahat di tepi pantai dan nggak terbang kalau badai akan datang.
c. Hewan-hewan, terutama burung, tiba-tiba jadi pendiam saat badai akan datang.
d. Sapi-sapi lebih suka duduk di tanah dan berkumpul bareng-bareng saat badai akan datang.
e. Kucing cenderung menggaruk dan menyentuh bagian belakang telinganya saat badai akan datang.

f. Kura-kura akan mencari tempat yang lebih tinggi saat hujan besar bakal datang (mungkin kamu akan menemukan kura-kura di jalan raya dekat pantai 1-2 hari sebelum badai)
Namanya juga ramalan—belum tentu 100% benar. 

Cara terbaik jadi peramal cuaca handal ialah dengan trial and error: mencoba meramal, membuat hipotesis-hipotesis, mengetes prediksi, dan membuat metode peramalanmu sendiri. 

Petani dan peternak tradisional melakukan hal yang sama sebab cuaca sangat mempengaruhi hidup dan pekerjaan mereka. 

Ramalan itu pada dasarnya berdasarkan pengalaman yang dialami sendiri atau pengalaman orang lain.
close