Dampak Pencemaran Lingkungan - Geograph88

Dampak Pencemaran Lingkungan

Dampak Pencemaran Lingkungan
Di era industri modern saat ini, yang namanya pencemaran tidak bisa dihindarkan lagi.

Ketidakpedulian dan keterbatasan teknologi menyebabkan lingkungan menjadi rusak oleh ulah manusia. 

Pencemaran dapat berdampak negatif bagi lingkungan dan akhirnya manusia juga akan kena batunya. Berikut ini beberapa dampak pencemaran lingkungan bagi kehidupan:

1. Punahnya Spesies
Polutan atau zat penghasil polusi sangat berbahaya bagi biota di darat, air maupun udara. Polutan dapat meracuni berbagai jenis hewan bahkan mematikannya. 

Berbagai spesies hewan memiliki kekebalan yang berbeda terhadap polutan, ada yang tahan dan ada juga yang tidak tahan. 

Hewan mudan dan larva adalah jenis hewan yang sangat rentan terhadap bahan pencemar. 

Ada hewan yang dapat mudah beradaptasi sehingga kebal terhadap zat pencemar ada pula yang tidak. 

Meski hewan beradaptasi namun perlu diketahui bahwa tingkat adaptaasi hewan ada batasnya. Bila batas tersebut terlampaui, hewan akan mati.

Berbagai spesies burung bahkan saat ini menurun populasinya. Hal ini disebabkan ileh insektisida. 

Insektisida dikloro difenil triklorometana (DDT) menyebabkan kerusakan cangkang telur berbagai jenis burung sehingga telur burung mengalami deformasi alias gagal berkembang karena induk burung tersebut memakan serangga yang tercemar.

2. Ledakan Hama
Penggunaan insektisida dapat membunuh predator dan dampak dari hal tersebut adalah berbagai hama akan berkembang tidak terkendali. 

Penyemprotan dengan insektisida juga mengakibatkan beberapa spesies serangga menjadi kebal atau resisten. Untuk memberantasnya diperlukan dosis obat lebih tinggi dari biasanya.

3. Gangguan Keseimbangan Lingkungan
Punahnya spesies tertentu dapat mengubah pola interaksi di dalam suatu ekosistem. Rantai makanan, jaring-jaring makanan dan aliran energi berubah dan berdampkan pada keseimbangan lingkungan yang terganggu. 
Dampak Pencemaran Lingkungan
Pencemaran Minyak di Laut Mematikan Biota, pic:https://s-media-cache-ak0.pinimg.com/

4. Berkurangnya Keseburan Tanah
Pengunaan insektisida mematikan biota tanah dan dampak lainnya kesuburan tanah akan menurun. 

Penggunaan pupuk yang terus menerus dapat mengakibatkan tanah menjadi asam dan tidak subur. Untuk mengatasinya, maka pupuk buatan harus diganti dengan pupuk kandang atau kompos atau penanaman berseling (tumpang  sari) serta rotasi tanaman. 

Rotasi tanaman artinya menana tanaman yang berbeda secara berbeda dan bergantian dalam satu lahan yang sama.

Rotasi tanaman mencegah terjadinya pengambilan zat hara yang sama secara terus menerus dari dalam tanah. 

Dengan begitu rotasi tanaman membantu mengatasi menurunnya kesuburan tanah. 

Hutan asam juga dapat mengurangi kesuburan tanah karena hujan asam melarutkan mineral dalam tanah dan kemudian terbawa ke sungai.

5. Keracunan dan Penyakit
Manusia yang mengonsumsi produk pertanian yang tercemar akan rentan terhadap keracunan. 

Ada yang bisa langsung meninggal, kerusakan hati, ginjal, kanker, saraf dan cacat permanen. Pencemaran biologi dapat menyebabkan tersebarnya bibit penyakit ke lingkungan.

6. Pemekatan Hayati
Bahan pencemar memasuki lingkungan melewati rantai makanan dan jaring-jaring makanan. 

Bahan beracun yang dibuang ke wilayah perairan dapat meresap ke dalam ganggang dan ganggang akan dimakan udang kecil. 

Udang kecil lantas dimakan ikan besar dan ikan tersebut akan dimakan manusia pada akhirnya.

Biasanya bahan pencemar yang masuk ke dalam perairan memiliki kadar yang kecil karena bahan pencemar tadi telah mengalami pengenceran. 

Jika bahan pencemar itu terserap oleh tubuh gangang maka kadarnya telah meningkat ratusan bahkan ribuan kali. 

Bahan pencemar di dalam air yang kadarnya hanya 0,00007 ppm (sepersejuta gram) di dalam tubuh ganggang dapat menjadi 0,007 ppm. 

Karena udang kecil memakan tidak hanya satu sel ganggang melainkan banyak sel ganggang maka di dalam tubuh udang kecil kadar bahan pencemar dapat menjadi 0,7 ppm. 

Di dalam tubuh ikan kadarnya bisa meningkat lagi menjadi 25 ppm. Di tubuh orang yang sering memakan ikan, kadar bahan pencemar akan meningkat menjadi 75 ppm. 

Proses peningkatan kadar bahan pencemar melewati mahluk hidup tadi dikenal sebagai pemekatan hayati atau biomagnification.

7. Lubang Ozon dan Efek Rumah Kaca.
Terbentuknya lubang ozon dan terjadinya efek rumah kaca merupakan permasalahan global yang dirasakan manusia saat ini. 

Berbagai gas rumah kaca masuk ke atmosfer dari hasil pembakaran fosil dan lama kelamaan akan mengakibatkan pemanasan global. 
close