Lahan Potensial dan Lahan Kritis di Wilayah Dataran Pantai, Dataran Rendah dan Pegunungan - Geograph88

Lahan Potensial dan Lahan Kritis di Wilayah Dataran Pantai, Dataran Rendah dan Pegunungan

Lahan Potensial dan Lahan Kritis di Wilayah Dataran Pantai, Dataran Rendah dan Pegunungan
Lahan potensial dan lahan kritis tersebar di permukaan bumi ini. Mau tahu dimana saja sebarannya?. Cek di bawah ini:

1. Wilayah Dataran Pantai

Lahan potensial di daerah pantai adalah daerah-daerah pantai yang belum dikembangkan secara maksimal.


Kehidupan pantai bagi penduduk sangat dipengaruhi oleh keadaan tanah (tanah berpasir atau tanah berawa). Dengan kondisi seperti ini, matapencarian penduduk biasanya sebagai nelayan atau bercocok tanam pada lahan pertanian pasang surut.



Pantai landai yang diselingi oleh bukit-bukit pasir dapat dimanfaatkan untuk budi daya tanaman pangan atau sebagai objek wisata/pantai untuk mendukung perekonomian masyarakat setempat. 

Lahan pantai berawa merupakan endapan lumpur. Tanah bagian atas yang agak kering cocok untuk tanaman pangan (padi) sedangkan di daerah air pasang diusahakan pertanian terpadu dan perikanan, jenis lahan ini yang disebut sawah bencah.



Tanah endapan lumpur yang selalu basah merupakan tempat tumbuhnya pohon-pohon bakau (hutan bakau) yang berakar panjang. 

Hutan bakau yang tumbuh di tepi pantai dapat berfungsi mencegah abrasi atau erosi air laut, di samping sebagai tempat hidup ikan (binatang laut) dan memperkaya oksigen.

Lahan Potensial dan Lahan Kritis di Wilayah Dataran Pantai, Dataran Rendah dan Pegunungan
Tata guna lahan di pesisir harus dipatau


Pantai Berbukit Kapur (Pegunungan Kapur atau Pantai Klif)

Bentuk pantai berbukit kapur curam akibat erosi yang terus-menerus. Di bagian dasar merupakan endapan batu dan kapur yang tidak subur, sedangkan tanah bagian atas tidak produktif untuk tanaman pangan. 

Untuk mendukung upaya peningkatan pendapatan daerah serta pembangunan wilayah, tanah tersebut dimanfaatkan untuk tanaman industri.


Hampir setiap pantai di Indonesia me-miliki lahan potensial yang baik.



Contoh:

1)    Objek wisata Pantai Pasir Putih, Pantai Carita (Jawa Barat).

2)    Krakal-Samar-Baron/Kukup (Pantai Selatan di Yogyakarta).

3)    Wisata bahari Pulau Seribu dan Pantai Ambon.

4)    Perikanan (Tambak ikan) Pantai Timur Pulau Sumatera dan Pantai Utara Pulau Jawa.

5)    Tambak garam di Pantai Pulau Madura dan pesisir Utara Jawa.

2. Wilayah Dataran Rendah dan Pegunungan

Lahan potensial di dataran rendah, biasanya berupa lahan tidur, yaitu daerah-daerah yang terlantar atau tidak diolah.


Contoh:



Dataran rendah di Pantai Timur Pulau Sumatera dan Kalimantan Selatan dikembangkan untuk daerah sawah pasang surut. Dataran rawa dikeringkan dan diuruk kemudian dikembangkan untuk daerah perumahan. 

Sementara itu, daerah pegunungan yang berhutan sangat potensial untuk wisata alam dan wisata berburu.



Pemanfaatan lahan dataran rendah dan pegunungan di bidang pertanian meliputi pengusahaan tanaman pangan, perkebunan, peternakan, dan perikanan. Kegiatan ini dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan penduduk.

Upaya untuk meningkatkan produksi pertanian dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut.


a.    Intensifikasi (meningkatkan produksi  tanpa memperluas lahan).

b.    Ekstensifikasi (meningkatkan produksi dengan cara memperluas lahan).

c.    Diversifikasi (pengelompokan tanaman menurut jenisnya).

d.    Rehabilitasi (penggantian tanaman yang sudah tua/tidak produktif)



Petani pada mulanya mengelola lahan pertanian secara tradisional tanpa banyak memperoleh pengetahuan dari dinas pertanian sehingga produktivitas tanaman dari tahun ke tahun berkurang. 

Lahan yang tadinya subur dapat berubah menjadi lahan yang kritis atau tidak menguntungkan.



Melihat lahan yang terdapat di dataran rendah dan pegunungan merupakan konsen-trasi kegiatan penduduk di bidang agraris yang menopang kebutuhan pangan, pemerintah menganggap perlu menerjunkan tenaga penyuluh pertanian lapangan (PPL) yang bertugas memberikan bimbingan kepada para petani dalam melaksanakan panca usaha tani.



Di dataran rendah suhunya lebih panas apabila dibandingkan dengan daerah pegunungan, sehingga jenis tanaman yang tumbuh pun juga berbeda. 

Misalnya di daerah dataran rendah tumbuh tanaman padi, jagung, tebu, dan tembakau sedangkan di daerah pegunungan teh, kopi, karet, pinus, dan lain-lain. Gambar: disini
close