Teknik Apersepsi Dalam Pembelajaran di Kelas - Geograph88

Teknik Apersepsi Dalam Pembelajaran di Kelas

Teknik Apersepsi Dalam Pembelajaran di Kelas
Tahun ajaran baru sudah di depan mata dan sekolah-sekolah sudah mulai sibuk untuk menyambut anak didik baru yang bersemangat mengeyam pendidikan. 

Kesan pertama ketika menyambut siswa dan siswi baru di sekolah tentunya harus baik agar mereka antusiasi dan bersemangat untuk memulai sekolah. 

Khusus dalam postingan kali ini saya akan membagikan salah satu teknik appersepsi yang baik dalam memulai kegiatan pembelajaran. 

Rekan-rekan guru seluruh Indonesia tentunya sudah mengetahui bahwa kegiatan belajar di kelas mencakup 3 kegiatan yaitu pembukaan/appersepsi, kegiatan inti dan penutup/refleksi. 

Ketiga kegiatan tersebut sudah harus dirancang matang-matang beberapa hari sebelum kegiatan belajar berlangsung agar guru tidak bingung nantinya di kelas dan selalu berakhir dengan "Ya kerjakan tugas halaman sekian, nanti dikumpul di keuta kelas" misalnya.

Appersepsi merupakan kegiatan pembuka pada saat belajar dan berfungsi untuk mengontrol keadaan kelas sebelum belajar.
Kontrol kelas artinya: 

1. Mengetahui apa yang harus anda lakukan
2. Menyampaikan peraturan kelas/kegiatan belajar
3. Mengetahui tanggung jawab anda pada saat itu di kelas

Konsekuensi dari kontrol kelas adalah adanya standar kegiatan pembukaan kelas dan penutupan kelas. 

Jadi tidak boleh guru masuk kelas langsung duduk lalu tiba-tiba menjelaskan materi.  Prosedur pembukaan kelas antara lain sebagai berikut:
1. Guru memasuki kelas
2. Semua siswa berdiri 
3. Ketua kelas memimpinsalam dan doa
  • Ketua kelas berkata: "stand up, please".
  • Ketua kelas berkata: "say salam"
  • Ketua kelas berkata: "let's pray together"
4. Ketua kelas meminta seluruh siswa kebmali duduk dengan berkat: "sit down please"

Hal yang harus diperhatikan oleh guru ketika ritual di atas dilakukan antara lain:
1. Pastikan bahwa situasi kelas memang sudah siap dan tidak ada siswa yang melakukan kegaduhan atau hal lainnya. Jika ada siswa yang seperti itu maka guru berhak menegur untuk diam. Jangan terburu-buru melakukan ritual no 3 di atas sampai SEMUA semua siswa siap.
2. Guru boleh meminta siswa untuk mengulang kembali salam atau doa bila terlihat ada siswa yang tidak melakukan salam atau doa, atau tidak serempak melakukannya. Hal ini untuk menumbuhkan sikap kerja sama dan tolerasi di antara siswa. 

Itulah contoh kegiatan appersepsi di kelas. Bagaimana?tertarik untuk melakukannya di kelas anda?. Jika hal ini dibiasakan maka yakinlah anak-anak Indonesia akan memiliki sikap seperti anak-anak di negara maju ketika di kelas. Baca juga: 3 kompetensi wajib seorang guru

Gambar:
disini
close