Perubahan Hidrosfer Dan Dampaknya Terhadap Kehidupan - Geograph88

Perubahan Hidrosfer Dan Dampaknya Terhadap Kehidupan

Perubahan Hidrosfer Dan Dampaknya Terhadap Kehidupan
Hidrosfer adalah Sebuah lapisan air yang akan menutupi sekitar 71% di area muka bumi. Lapisan air tersebut juga dapat ditemukan dalam bentuk padat (es), cair (air), dan gas (uap air).


Berdasarkan letaknya, air di bumi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu air permukaan dan air bawah permukaan. 

Air permukaan meliputi air yang berada di sungai, danau, laut, atmosfer, biosfer (metabolisme tumbuhan), serta air yang membeku (es). Adapun air bawah permukaan ditemukan dalam bentuk air tanah. 

Berdasarkan  jenisnya, air di bumi dapat dibedakan dalam bentuk air asin dan air tawar. Sekitar 97,5% air di bumi yang merupakan air asin.


Bagi kehidupan di muka bumi, air memiliki peranan yang sangat penting. Keperluan akan air bersih dari hari ke hari semakin meningkat sejalan dengan pertambahan penduduk, pertambahan aktivitas perindustrian, dan pertanian Dengan demikian, kelangkaan air bersih merupakan masalah yang perlu segera ditanggulangi.

Perlu diketahui, sebenarnya jumlah air di permukaan bumi secara keseluruhan relatif tetap hanya sebarannya yang berubah-rubah. 

Hal itu karena air bersirkulasi secara terus menerus dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer mengikuti siklus hidrologi. 

Dalam siklus tersebut yang berubah adalah wujud, tempat, dan kualitasnya. Dalam siklus hidrologi, air mengalami perubahan melalui proses evaporasi, transpirasi, kondensasi, dan presipitasi.
Perubahan Hidrosfer Dan Dampaknya Terhadap Kehidupan
Siklus air di bumi
Pemanasan air oleh sinar matahari merupakan awal terjadinya siklus hidrologi yang beijalan secara kontinyu. Air mengalami evaporasi dan transpirasi kemudian jatuh sebagal presipitasi dalam bentuk hujan, hujan gerimis, hujan es, dan salju.

Apa yang terjadi jika air hujan jatuh di daratan? Sebagian air hujan akan meresap ke dalam tanah (Infiltrasi). 

Sebagian lagi akan mengalir di permukaan (run-off) ke daerah yang lebih rendah dan kemudian berkumpul membentuk danau atau sungai dan akhirnya mengalir kembali ke laut.

Air yang meresap ke dalam tanah atau yang mengalir di permukaan kembali ke atmosfer karena adanya evaporasi dari tanah, sungai, dan danau.

Air dalam tanah juga akan diserap oleh tumbuhan dan akan kembali menguap ke atmosfer melalui proses fotosintesis yang disebut transpirasi.

Berdasarkan proses perjalanannya, siklus dapat dibedakan menjadi tiga jenis berikut.
  • Siklus pendek: air laut/darat — uap air - embun -awan — hujan — laut/perairan darat.
  • Siklus sedang: air laut/darat — uap air — embun — awan — hujan — air tanah, limpasan air permukaan - sungai - kembali ke laut.
  • Siklus panjang: air laut/darat - uap air - embun -awan - kristal es — dibawa ke puncak gunung -hujan es - gletser — mencair — Lalu kemudian mengalir ke sungai — kembali ke laut. Gambar: disini
close